|
ilustrasi makan - shutterstock |
BLOG UNIK-Baru saja menyantap burger berisi daging dan sepotong kue cokelat, tapi sejam kemudian Anda sudah kembali merasa lapar? Tenang, Anda tak sendirian. Berikut 10 alasan ilmiah mengapa Anda selalu merasa lapar.
Menurut James Greenblatt, M.D., seorang psikiater asal Amerika Serikat dan penulis buku Answers to Appetite Control, ada banyak perpaduan variabel yang memengaruhi nafsu makan dalam diri seseorang. Berikut di antaranya:
1. Ukuran perut lebih besar dari orang lain
Terlepas dari ukuran celana atau bentuk perut six pack, perbedaan anatomi ukuran perut bisa menjelaskan mengapa Anda memerlukan makanan sangat banyak untuk membuat Anda merasa kenyang. Setiap orang memiliki bentuk tubuh yang unik dan ukuran yang berbeda, dan ini juga berlaku pada setiap organ tubuh lainnya.
2. Banyak tertawa
Menurut hasil studi yang dipresentasikan pada Experimental Biology Conference di Anaheim, California pada 2010, selera humor yang tinggi berpengaruh pada nafsu makan Anda. Para peneliti mengajak para partisipan memilih film untuk ditonton, film yang menegangkan atau film komedi yang lucu selama 20 menit. Setelah itu, mereka mengukur hormon ghrelin (hormon yang mengontrol nafsu makan) dan leptin (hormon yang mengirim sinyal ke otak saat perut kenyang).
Mereka yang tertawa sepanjang film komedi, memiliki hormon lapar lebih tinggi dan hormon kenyang lebih rendah, dibanding mereka yang menonton film menegangkan. Namun, apapun itu, sebaiknya jangan pernah menahan diri untuk tertawa. Karena, tertawa adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan endorphin, terutama bagi mereka yang selalu stres saat berhadapan dengan makanan.
3. Makanan tak mengandung bakteri baik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prebiotik yang ditemukan dalam makanan, seperti bawang putih dan bawang bombay, bisa membantu menekan nafsu makan Anda, dengan mengubah bakteri usus Anda. Nah, jika makanan yang dikonsumsi tak mengandung bakteri baik ini, Anda tentu akan merasa cepat lapar.
4. Tak melewatkan sarapan
Hasil studi terbaru tentang obesitas pada 2015 menunjukkan, bahwa mereka yang selalu sarapan di pagi hari, justru merasa lebih lapar dibanding mereka yang melewatkan sarapan. Ini, tentu menjadi kabar baik bagi Anda yang tak pernah sarapan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa melewatkan sarapan tak selalu membuat Anda makan berlebih saat makan siang.
5. Konsumsi protein tak terpenuhi
Ketika Anda mengonsumsi sumber protein utama, seperti dada ayam atau yogurt, tubuh Anda akan memecah nutrisi menjadi asam amino. Inilah yang kemudian akan mengontrol nafsu makan Anda, sehingga akan terhindar mengonsumsi makanan berlebih. Jika asupan protein untuk tubuh tak terpenuhi, Anda akan terus merasa lapar.
6. Dalam kondisi stres
Kondisi stress yang bersifat sementara (misalnya, menjelang wawancara kerja) biasanya akan menekan nafsu makan Anda. Namun, kondisi stres yang berkelanjutan dan terus-menerus justru akan meningkatkan nafsu makan. Hormon kortisol berlebih biasanya akan memicu keinginan untuk mengonsumsi gula terus-menerus, sehingga Anda akan merasa selalu lapar.
7. Terlalu banyak konsumsi gula
Tahukah Anda, bahwa gula mengganggu sinyal nafsu makan alami? Inilah yang menyebabkan, semakin banyak mengonsumsi gula, semakin Anda merasa lapar.
8. Pre Menstrual Syndrome
Tak bisa dipungkiri, hormon seks berpengaruh pada nafsu makan Anda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estrogen, memegang peranan penting dalam mengatur nafsu makan dan metabolisme. Saat menjelang menstruasi, kadar estrogen menurun, inilah sebabnya mengapa Anda cepat merasa lapar dan tak berhenti ingin mengonsumsi karbo, gula, dan garam ketika PMS (Pre Menstrual Syndrome).
9. Tak berolahraga
Sebagian orang berpikir bahwa olahraga akan membuat perut terasa lebih lapar. Namun, sebenarnya tidak. Salah satunya dengan latihan aerobik, olahraga ini menurunkan level hormon ghrelin, menurunkan level stres yang bisa meningkatkan nafsu makan, dan menambah energi. Olahraga ini takkan membuat Anda makan hingga lupa diri.
dilansir kompas.com
10. Suasana sekitar
Setiap bagian dari lingkungan sekitar Anda bisa berpengaruh pada banyaknya jumlah makanan yang dikonsumsi, mulai dari teman makan malam, ukuran dan warna piring, pencahayaan, dan sebagainya. Makan dengan piring besar bisa membuat Anda memenuhi piring dengan makanan, yang berarti membuat Anda mengonsumsi lebih banyak makanan. Jadi, biasakan makan dengan piring kecil, sehingga Anda bisa dengan mudah membatasi konsumsi makanan Anda dan tak lupa dengan rasa kenyang.