Seperti diberitakan laman Daily Mirror / jawapos, Minggu (7/6), para pakar teori konspirasi menyebut akan ada bencana iklim dahsyat yang bakal memusnahkan peradaban hanya dalam beberapa bulan ke depan. Merujuk pada sejumlah blog, para peramal menyebut akhir dunia itu akan terjadi antara tanggal 22-28 September karena ada benda langit semacam asteroid besar menghantam Bumi.
Sebelumnya para ahli Injil sudah mengingatkan doktrin tentang peristiwa pengangkatan sebelum masa kesukaran yang akan berlangsung selama 7 tahun. Doktrin yang beredar di kalangan terbatas itu juga diperkuat dengan tanda-tanda kiamat dalam Alkitab yang menyebut matahari akan gelap, bulan tak lagi bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan.
Foto/ilustrasi: Foxnews |
Namun, Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) menepis ramalan itu. NASA merasa punya data karena menempatkan deteksi atas gerak asteroid sebagai prioritas utama.
“NASA tahu bahwa tidak ada asteroid atau komet yang yang berada pada satu lintasan dengan Bumi, jadi kemungkinan tentang tabrakan besar itu sangat kecil,” kata juru bicara NASA.
Dan hasil pemantauan NASA ada yang lebih menggembirakan. “Faktanya sampai saat ini tidak ada objek besar dari antariksa yang mengarah ke Bumi dalam beberapa ratus tahun ke depan.”
an yang lebih beruntung, hampir semua asteroid langsung terbakar hebat saat memasuki atmosfer Bumi. Karenanya asteroid pun hancur sebelum menghantam permukaan tanah.
Namun, tetap saja penjelasan NASA itu tak memupus para pemuja teori konspirasi yang menyebut kiamat akan datang pada September nanti. Para penganut teori konspirasi percaya hantaman asteroid akan memicu bencana iklim.
Mereka bahkan menyebut para politikus ternama dunia sebenarnya sudah tahu soal bencana yang akan mengarah ke akhir dunia itu. Namun, para politikus itu sengaja menyimpan informasi itu.
Para penganut teori konspirasi juga menyebut peristiwa itu akan menjadi pintu masuk bagi kelompok Illuminati, sebuah kelompok persaudaraan rahasia yang menyeponsori terbentuknya tata dunia baru atau yang dikenal juga sebagai novus ordo seclorum. Salah satu blogger penganut teori konspirasi lantas merujuk alat penumbuk hadron raksasa (large hadron collider/LHC) milik Badan Riset Nuklir Eropa (CERN), di Swiss. Logo CERN pun diyakini sebagai 666, sebuah kombinasi angka yang dikenal sebagai simbol iblis dan dikaitkan dengan Illuminati.
Bahkan, di LHC pula ada simbol mirip mata yang selama ini melekat dengan Illuminati. “Alat penumbuk CERN tampat seperti mata yang melihat ke semua atau stargate yang kita bisa melihat banyak hal,” tulis salah satu blogger.