Richard Matt (kiri) and David Sweat (kanan) CNN |
BLOG UNIK - sejumlah helikopter polisi bergantian mengitari wilayah selatan Kanada, tepatnya di perbatasan Negara Bagian New York dan Kanada.
Anjing-anjing pelacak juga tampak sibuk mengendus-endus tanah dan berbagai benda di Clinton Correctional Facility.
Pemandangan bak adegan film itu terjadi gara-gara David Sweat dan Richard Matt. Dua narapidana yang menghuni penjara berpengamanan ketat karena kasus pembunuhan tersebut kabur akhir pekan lalu.
Kesuksesan Sweat dan Matt lari dari penjara kelas negara bagian (setingkat provinsi) itu langsung memantik kekhawatiran masyarakat. Sementara itu, Gubernur Andrew Cuomo langsung kebakaran jenggot.
"Pemerintah menyediakan uang USD 100.000 (sekitar Rp 1,3 miliar) untuk siapa pun yang bisa memberikan informasi akurat tentang dua buron tersebut," kata Cuomo kemarin (8/6).
Sayembara itu membuat para pemburu hadiah ikut sibuk mencari jejak dua narapidana yang kabur tersebut. Cuomo menduga dua pembunuh itu sudah meninggalkan New York dan menyeberang ke Kanada atau negara bagian lain.
Media Negeri Paman Sam memberitakan bahwa Sweat dan Matt kabur sekitar Jumat lepas tengah malam (5/6) atau Sabtu dini hari waktu setempat (6/6). Mereka sukses melarikan diri dengan mengiris dinding sel.
"Fakta bahwa ada jeruji besi yang terpotong itu memunculkan dugaan pemakaian alat bantu. Hal itulah yang kini kami dalami. Termasuk kemungkinan keterlibatan orang dalam," terangnya.
Minggu lalu Cuomo mengunggah foto dinding besi yang teriris rapi di salah satu sudutnya. Itu adalah dinding besi pada sel dua narapidana yang kini buron tersebut. Selain itu, pemimpin 57 tahun tersebut menunjukkan gambar pipa besi yang berlubang. Irisan berbentuk kotak terlihat jelas pada foto pipa yang dipamerkan Cuomo melalui akun Twitter pribadinya.
Sejauh ini, pemerintah setempat belum merilis kronologi kaburnya dua pembunuh tersebut. Tidak jelas bagaimana Sweat dan Matt bisa melarikan diri dengan mulus, tanpa terdeteksi petugas. Penjara berjuluk Little Siberia itu merupakan lembaga pemasyarakatan khusus lelaki. Ada sekitar 3.000 narapidana yang menghuni penjara di tengah lahan pertanian dan hutan tersebut.
"Saya akan sangat shock jika ternyata ada keterlibatan petugas dalam kasus ini," ujar Cuomo. Karena itu, selain berfokus pada pencarian dua buron, aparat menggelar investigasi internal terhadap para petugas penjara. Termasuk menyelidiki kemungkinan keterlibatan pengunjung penjara atau pihak lain dalam kasus yang cukup langka tersebut.
Sweat yang berusia 34 tahun adalah narapidana kasus pembunuhan pada 2002. Pria yang dihukum seumur hidup tanpa jaminan itu terbukti membunuh seorang wakil sheriff.
Sementara itu, Matt yang divonis hukuman penjara 25 tahun adalah pembunuh sekaligus penculik. Pada 1997, pria 48 tahun tersebut menculik mantan bosnya, kemudian membunuh, lantas memutilasi jasadnya.
Hingga kemarin aparat masih memblokade ruas-ruas jalan di sekitar penjara. Sterilisasi dilakukan hingga area sejauh 32 kilometer. Itu merupakan kasus pertama kaburnya narapidana dari penjara berusia 150 tahun tersebut. seperti dilansir jpnn.com
Yang lebih menjengkelkan, pada salah satu sisi pipa yang mereka iris, para buron itu menempelkan gambar kartun smile bertulis "Have a nice day".