Ikan yang disebut "climbing perch" ini menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup hewan asli. - liputan6 |
Blog Unik - Satu langkah kecil bagi seekor ikan, satu masalah besar bagi dunia.
Australia dikenal dengan hewan-hewan aneh dan berbahaya, di mana kali ini, ilmuwan menemukan spesies ikan yang mampu berjalan di darat. Ikan ini pun dianggap ancaman bagi kehidupan liar di negeri kanguru itu.
Seorang ahli spesies, Nathan Waltham dari Universitas James Cook di Queensland, melaporkan pada Public Radio International bahwa sirip bersendi si ikan yang berukuran 25 cm cukup kuat untuk menopang tubuh makhluk air itu untuk berjalan merangkak.
Binatang air yang dijuluki 'climbing perch' itu melebarkan siripnya, dan menggunakan persendian untuk menarik tubuhnya selagi berjalan mencari air.
Walau terlihat megal-megol, mobilitas si ikan sungguh efektif. Ikan itu memiliki paru-paru dan insang sekaligus, sehingga bisa bertahan hidup di darat selama beberapa hari. Selain itu juga mampu hidup di air tawar maupun laut.
Semua adaptasi itu membuat climbing perch berpotensi menyebabkan adanya kompetisi di lahan basah, yang punya dampak buruk bagi spesies asli.
"Ketika mereka berkembang biak di area yang tak biasa ditinggali, mereka bisa mengganggu keseimbangan habitat tersebut," Ungkap Waltham.
Ikan berwarna hijau zaitun ini merupakan spesies asli Asia Tenggara dan menyebar di Indonesia dan Papua selama 40 tahun terakhir, menurut Huffington Post, Selasa (9/6/2015).
Waltham menuturkan, ikan ini ditemukan di Pulau Boigu dan Saibai yang merupakan bagian kepulauan Torres Strait, kepulauan paling tidak terjangkau manusia di bagian Utara Australia.
climbing perch - the nature animal |
Waltham memperingatkan, bahwa evolusi persendian si ikan akan membuat maklhuk air itu menjadi ancaman bagi predator.
"Jika ikan atau burung yang lebih besar mencoba makan si climbing perch, sistem bela diri alami si ikan adalah dengan menutup siripnya. Jika melakukan itu, si ikan akan menyangkut di tenggorokan predator, dan si predator akan segera mati.” Ungkap Waltham.